Dua Calon Ketua PSSI: Adu Visi La Nyalla dan Erick Thohir untuk Timnas Indonesia, Apa Perbedaannya?
Richard Andreas | 28 Januari 2023, 12:45
Bola.net - Sepak bola Indonesia akan segera memasuki perubahan besar. 16 Februari 2023, akan dilangsungkan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menunjuk kepengurusan PSSI yang baru, termasuk memilih ketua PSSI.
Advertisement
Saat ini, Komite Pemilihan sedang melakukan verifikasi bakal calon ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota eksekutif (Exco) PSSI periode 2023-2027. Setidaknya ada lima calon ketua umum yang sudah mendaftar.
Dua nama diprediksi bakal menjadi kandidat kuat pemenang pemilihan ketua PSSI baru, menggantikan peran Mochamad Iriawan yang sudah menjabat sejak akhir 2019. Mereka adalah Erick Thohir dan La Nyalla Mattalitti.
Keduanya punya segudang pengalaman di dunia olahraga dan khususnya sepak bola. Erick Thohir dan La Nyalla Mattalitti tentunya juga memiliki program terkait roda kompetisi sepak bola di Tanah Air dan Timnas Indonesia.
Erick Thohir, meski belum pernah berkecimpung di PSSI, memiliki peran sentral di balik sukses Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Ia juga dikenal sebagai figur yang punya gagasan modern dengan pembuktian menduduki kursi strategis di NOC (Komite Olimpiade).
Sementara itu, La Nyalla Mattalitti berperan sangat penting di PSSI periode 2011 hingga 2015. Berkat sentuhannya, ia dianggap menjadi penyelamat sepak bola nasional kala terjadi dualisme yang berujung pada pembekuan dari FIFA.
Lantas, apa saja visi dan misi La Nyalla Mattalitti dan Erick Thohir jelang KLB PSSI pada 16 Februari 2023? Berikut ulasan khususnya!
Advertisement
Tolok Ukur Keberhasilan PSSI
Secara garis besar, tolok ukur keberhasilan PSSI adalah penampilan Timnas Indonesia. Sukses atau tidak, sangat mungkin direpresentasikan oleh performa Merah Putih di pentas internasional.
Mochamad Iriawan terbilang cukup sukses mengenai konteks ini. Meski Timnas Indonesia senior gagal pada dua Piala AFF beruntun, lain ceritanya di kategori atau level usia muda.
Skuad Garuda berhasil memenangi Piala AFF U-16 2022. Selain itu, Timnas Indonesia U-20 juga lolos ke Piala Asia U-20.
Sementara itu, Timnas Indonesia senior juga berhasil lolos ke Piala Asia 2023. Selama masa kepemimpinan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, peringkat FIFA juga meningkat drastis dari 176 ke 151.
Jadi tidaklah mengherankan kalau publik menilai tolok ukur keberhasilan Ketua PSSI adalah keberhasilan Timnas Indonesia. Lalu, bagaimana Erick Thohir dan La Nyalla Mattalitti memprogramkan Timnas Indonesia?
Momen Paling Pas
Sepak bola Indonesia sedang melewati karut marut. Tragedi Kanjuruhan dan kegagalan di Piala AFF 2022 jadi PR yang belum tuntas pada era Iwan Bule.
La Nyalla Mattalitti ikut menyoroti hal ini, terutama soal melempemnya Timnas Indonesia pada Piala AFF 2022. Menurutnya, saat ini merupakan momen paling tepat baginya kembali memegang kendali sepak bola Indonesia melalui organisasi PSSI.
"Ya memang sudah saatnya. Saya beranggapan kalau situasi saat ini sudah miris. Saat saya melihat pertandingan melawan Vietnam, saya lihag itu kok enggak ada kemajuannya gitu loh," ujar La Nyalla.
Bagi Ketua DPD RI ini, PSSI harus menaruh target pada Timnas Indonesia. Skuad Merah Putih, menurutnya, harus berjenjang dari usia muda hingga senior.
Program naturalisasi bukannya hal negatif. La Nyalla mengatakan tidak perlu mencari keluar. Alih-alih, bukakan pintu bagi mereka yang memang ingin membela Timnas Indonesia sepenuh hati.
"Ya kita harus punya target ya. Saya waktu tahun 2013 itu target kita juara Piala AFF tercapai yang usia muda. Kemudian berjalan sekarang ini Timnas Indonesia harus berjenjang, harus jadi dari usia dini, tapi nyatanya hilang semua itu pemain enggak tahu ke mana. Harusnya kontinyu."
"Nah, sekarang muncul yang baru ini. Maksud saya, semuanya harus dari bawah. Kemudian kok sekarang sudah ada apa namanya, tim, yah, masih gunakan naturalisasi. Itu kebijakan Iwan Bule, kita jangan salahkan, itu kebijakan bersama, ya sudah. Tetapi kalau saya terpilih saya tidak akan menggunakan naturalisasi dalam arti kata mencari-cari di luar."
"Jadi kalau ada yang mau masuk ya silakan. Kayak sekarang ini pemain naturalisasi sudah masuk ya itu tidak bisa menafikkan ya, tetap kita akomodasi, sepanjang dia bisa bermain dengan pemain lokal," katanya menambahkan.
Advertisement
Pentingnya Kultur
Jika La Nyalla menitikberatkan pada pembinaan usia muda dan Timnas Indonesia yang berjenjang, Erick Thohir melihatnya dari sisi humanis. Bagi Menteri BUMN ini, sepak bola haruslah ditanamkan atas dasar kultur.
Ia mencontohkan etos Jepang. Seperti diketahui, Negeri Samurai Biru itu baru membangun sepak bolanya pada 1991. Bahkan kabarnya, mereka 'belajar' dari Liga Indonesia, bagaimana menjalankan kompetisi dan lain sebagainya.
Menariknya, saat ini sepak bola Jepang sudah jauh mengungguli Indonesia. Mereka bisa bersaing dengan negara-negara dengan tradisi si kulit bundar yang kuat. Banyak pemain Jepang yang juga telah merambah Eropa.
"Di sana main sepak bola tidak individualistis, tapi maju mundur seperti ombak. Di sana pemain bahkan memastikan loker bersih, penontonnya juga demikian. Ini kultur," kata Erick Thohir dikutip Antara.
Bicara kultur tentu tak lepas dari support system yang proporsional. Kaitannya dengan ini, Erick Thohir ingin menciptakan ekosistem yang mendukung evolusi sepak bola di Indonesia.
"Yang dibutuhkan PSSI untuk maju hari ini adalah nyali untuk menerobos keterbatasan, dan berani menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri sepak bola nasional," kata Erick.
Shin Tae-yong Butuh Sentuhan
Di sisi lain, menunjuk Ketua PSSI sebagai sosok yang paling bertanggung jawab atas kegagalan Timnas Indonesia juga tidak elok. PSSI semestinya memiliki staf teknis yang mengurusi kegiatan Timnas Indonesia, yang mana bertugas untuk mencarikan pelatih yang paling tepat.
Ya, selain Ketua PSSI, pelatih Timnas Indonesia juga memikul tekanan yang luar biasa hebat. Ketika menelan kekalahan dalam sebuah pertandingan, mental harus kuat menghadapi cibiran dan ketidakpercayaan dari suporter.
Bicara mental, La Nyalla Mattalitti memiliki pendapat menarik. Menurutnya, Shin Tae-yong sudah bagus, tetapi butuh sentuhan spiritual. "Bagus, tapi masih kurang sentuhan. Ya harus saya yang sentuh, harus tangan dingin saya. Sentuhan-sentuhan spiritual."
"Jadi STY ini harus kita ajari kalau waktunya Salat Jumat ya harus, jangan disuruh jalan terus, harus berhenti. Salat Magrib ya Salat dulu. Waktu Salat harus Salat lah. Pemain ini hidup jangan mengandalkan diri kita atau orang lain, tapi andalkan kekuasaan Allah. Kurang sentuhan saja STY."
"Dia sampai akhir masa kontraknya akan tetap saya pertahankan. Untuk selanjutnya harus rapat Exco dulu. Kalau mengenai penggantinya masih panjang, masih Desember kok. Saya yakin STY masih bisa prestasi. Saya sentuh dia bulan Februari ini siapa tahu Indonesia tambah naik. Enggak usah juara, lolos ke Piala Dunia 2026 saja sudah bagus," katanya lagi.
Advertisement
Mau Timnas Indonesia Bagus ya Liga Harus Bagus
Sementara itu, Erick memaparkan pemikirannya yang lain tentang bagaimana caranya membentuk Timnas Indonesia yang tangguh. Menurutnya, Timnas Indonesia yang kuat berasal dari liga yang kuat pula. Ia pun menginginkan sepak bola Indonesia untuk naik kelas.
"Mencari 11 orang dari 270 juta rakyat Indonesia untuk membentuk tim nasional yang kompetitif tidak sulit jika semua hal itu kita benahi dengan benar," ujar Erick.
"Tim nasional sebuah negara hanya sekuat kompetisi liganya. Liga yang kuat akan menghasilkan tim nasional yang kuat. Liga lemah, tim nasional lemah. Sekarang, sudah saatnya sepakbola kita naik kelas," tambah Erick.
Disadur dari: Bola.com (Gregah Nurikhsani) 28 Januari 2023
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Timnas Indonesia U-20 Akan Lahap Banyak Uji Coba Sebelum Piala Asia U-20 2023
Tim Nasional 27 Januari 2023, 20:48 -
Shayne Pattynama usai Jadi WNI: Saya Akan Buat Tato Bendera Indonesia
Tim Nasional 25 Januari 2023, 12:53
LATEST UPDATE
-
Harry Kane, Kepingan Terakhir yang Dibutukan MU untuk Jadi Tim Juara!
Liga Inggris 1 April 2023, 14:00 -
Napoli vs AC Milan: Menguji Ketangguhan Mike Maignan
Liga Italia 1 April 2023, 13:29 -
Erik ten Hag Dapat Pujian untuk Cara Bereskan 'Kasus Cristiano Ronaldo'
Liga Inggris 1 April 2023, 13:00 -
Prediksi Elche vs Barcelona 2 April 2023
Liga Spanyol 1 April 2023, 12:35 -
Prediksi Juventus vs Hellas Verona 2 April 2023
Liga Italia 1 April 2023, 12:34 -
Prediksi Bayern Munchen vs Borussia Dortmund 1 April 2023
Bundesliga 1 April 2023, 12:33 -
Prediksi Chelsea vs Aston Villa 1 April 2023
Liga Inggris 1 April 2023, 12:32 -
Prediksi Inter Milan vs Fiorentina 1 April 2023
Liga Italia 1 April 2023, 12:31
LATEST EDITORIAL
-
6 Pemain Termahal dari Manchester City dan Liverpool
Editorial 31 Maret 2023, 13:35 -
8 Kandidat Peraih Ballon d'Or 2023: Tak Ada Ronaldo
Editorial 31 Maret 2023, 11:13 -
5 Transfer Gratis Terbaik Liverpool Sepanjang Masa
Editorial 31 Maret 2023, 10:55 -
5 Pemain Bergaji Tertinggi di Premier League, MU Setor 2 Nama
Editorial 31 Maret 2023, 07:14 -
5 Calon Klub Baru Harry Maguire Musim Depan
Editorial 31 Maret 2023, 06:12
KOMENTAR