Setelah meninggalkan Barcelona di tahun 1984 untuk pindah ke Napoli, Maradona kembali ke Spanyol di tahun 1992. Kali ini ia menandatangani kontrak bersama Sevilla FC dan reuni dengan Carlos Bilardo, yang melatih timnas Argentina ketika menjuarai Piala Dunia Meksiko 1986.
Maradona memang hanya bermain satu musim di Sevilla, namun musim 1992/93 adalah musim yang paling dikenang oleh para Sevilistas. Di pertandingan pertama di Stadion Ramón Sánchez-Pizjuán, Maradona mencetak gol satu-satunya dalam kemenangan 1-0 Sevilla atas Real Zaragoza.
Di Sevilla, kemampuan Maradona telah memudar, dan bahkan sudah jarang bermain sejak setahun sebelum ia bergabung dengan klub Andalusia tersebut, namun nama besarnya masih membawa berkah tersendiri.
Para penggemar rela datang lebih awal ke stadion hanya untuk menyaksikannya pemanasan, dan Maradona juga memberikan dampak signifikan terhadap pemain muda di klub tersebut, seperti Diego Simeone dan Monchi, yang sekarang menjabat sebagai Direktur Olahraga Sevilla FC.
"Ia sangat membantu saya di Sevilla,” kenang Simeone.
Sementara itu, Monchi sering menceritakan kemurahan hati Maradona: "Suatu hari saya sedang berjalan bersama Maradona, dan ia menyadari jam Rolex yang saya pakai adalah palsu. Lalu, suatu hari selepas latihan, ia menyuruh saya untuk menunggunya, dan ia memberikan saya jam Cartier agar saya tak mengenakan jam palsu lagi."
Maradona ingin bertahan di Sevilla untuk lebih lama lagi, dan ia bahkan membawa beberapa mobil favoritnya ke Sevilla. Namun di akhir musim 1992/93, ia kembali ke Argentina.
Meskipun hanya menghabiskan waktu singkat di Spanyol, Maradona memberikan dampak signifikan, dengan mencetak 27 gol dari 62 pertandingan dan menjuarai Copa del Rey, Copa de LaLiga, dan Piala Super Spanyol. Warisannya akan terus dikenang di Barcelona, Sevilla, dan seluruh dunia.
Sumber: BCW Indonesia