Sentuhan Emas, Bagaimana Roberto Mancini Mengubah Italia?
Richard Andreas | 13 Juli 2021, 06:20
Bola.net - Roberto Mancini layak mendapatkan standing applause untuk kesuksesan Italia di Euro 2020. Azzurri berhasil jadi juara dengan mengalahkan Inggris di final.
Advertisement
Senin (12/7/2021), duel Italia vs Inggris di Wembley Stadium berlangsung sengit. Skor 1-1 menutup 120 menit, Italia kemudian menang dengan skor 3-2 di babak adu penalti.
Gelar juara Euro 2020 kali ini sangat memuaskan bagi Italia. Awalnya kekuatan mereka tidak terlalu diperhatikan, tapi terbukti bisa tampil sangat baik di turnamen.
Selain itu, gelar kali ini juga layak disebut sebagai gelarnya Mancini. Sentuhan Mancini telah memperbaiki masalah Italia dan membawa mereka jadi juara.
Advertisement
Tanggung jawab besar di tahun 2018
Sekitar tiga tahun lalu, cerita Italia jauh berbeda. Azzurri gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018, torehan memalukan bagi tim yang pernah jadi juara. Kegagalan ini menuntun mereka menunjuk Mancini.
Mancini menerima tanggung jawab itu dengan tangan terbuka. Dia membentuk tim baru, mempertahankan identitas defensif Italia, tapi memberikan sentuhan sepak bola modern.
Tim yang dibentuk Mancini ini perlahan-lahan berkembang hingga jadi juara Euro. Italia berbeda, mereka bermain begitu padu, komplet, dan tidak pernah kalah dalam tiga tahun terakhir.
Biasanya masalah di timnas adalah koneksi antar-pemain yang tidak bisa sebaik level klub. Mancini mampu mendobrak batasan itu, kombinasi permainan Italia sangat matang.
Tidak langsung membaik
Ketika Mancini dipanggil Italia, dia tengah bekerja bersama Zenit St. Petersburg. Panggilan melatih Italia tentu terlalu sulit untuk ditolak. Azzuri membutuhkan tenaganya dan Mancini siap menyambut tantangan tersebut.
Transisi Italia tidak berlangsung mudah dan instan. Mereka sempat melewati 6 pertandingan pertama tanpa kemenangan, bahkan lebih sering kalah. Namun, entah apa yang dilihat Mancini, setelah itu wajah Italia berubah drastis.
Segalanya tampak padu, klik, permainan Italia terus berkembang sejak tahun 2018 lalu. Mancini memadukan pemain senior dengan pemain muda dan memilih gaya bermain yang mudah dipahami para pemain.
Setiap pemain Italia tahu perannya dalam tim dan mereka memainkan peran itu dengan sangat baik. Mancini juga tidak takut mengutak-atik starting line-up.
Advertisement
Diasah di kualifikasi
Setelahnya, di babak kualifikasi Euro 2020, Mancini mengasah taktik Italia lebih matang lagi. Mereka bermain dengan garis pertahanan tinggi, berusaha merebut bola dengan cepat, lalu langsung menyerang dengan cepat.
Italia juga sering mengambil lemparan ke dalam, tendangan bebas, dan tendangan gawang dengan sangat cepat. Ini bisa membuat lawan terkejut dan tidak siap.
Ketika menguasai bola, permainan Italia juga tampak sangat stabil. Gelandang dan para pemain bertahan harus bermain stabil, dengan demikian para pemain kreatif bisa lebih bebas membangun serangan.
Pujian untuk Mancini
Selain taktik, mungkin karisma dan nama besar Mancini juga berpengaruh terhadap mentalitas tim. Dia berhasil membuat skuad Italia percaya bahwa mereka bisa jadi juara.
Mancini tidak hanya memberikan nafas hidup kembali untuk tim nasional. Dia tidak hanya membangkitkan Italia dan memperbaiki performa tim.
Lebih dari itu, Mancini telah mengubah dan membangun ulang Italia sesuai yang dia inginkan. Italia bukan lagi tim membosankan, mereka bermain menyerang, berani, dan pantas jadi juara.
Sumber: Football Italia
TAG TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Resmi, Barcelona Perpanjang Kontrak Marcos Alonso
Liga Spanyol 27 Januari 2023, 22:55 -
Javier Roca Sebut Arema FC Kehilangan Roh Permainan
Bola Indonesia 27 Januari 2023, 22:05 -
Jamu Reading, Erik Ten Hag Bakal Turunkan Skuat Manchester United yang 'Kuat'
Liga Inggris 27 Januari 2023, 22:03 -
Kabar Baik! Jadon Sancho Berpotensi Comeback di Laga MU vs Reading
Liga Inggris 27 Januari 2023, 21:14 -
Timnas Indonesia U-20 Akan Lahap Banyak Uji Coba Sebelum Piala Asia U-20 2023
Tim Nasional 27 Januari 2023, 20:48 -
Pemain Indonesia Ada yang Bermimpi Bermain di Juventus? Dengarkan Tips Edgar Davids
Liga Italia 27 Januari 2023, 20:46
LATEST EDITORIAL
-
Tak Senang dengan Guardiola, 5 Pemain Man City Ini Bisa Hengkang di Akhir Musim
Editorial 27 Januari 2023, 18:48 -
Juventus Belum Ada Apa-Apanya, 5 Klub Ini Mendapat Hukuman Pengurangan Poin Terbesar
Editorial 27 Januari 2023, 17:16 -
5 Pemain yang Direkrut Arsenal dari Klub Serie A Sebelum Jakub Kiwior
Editorial 27 Januari 2023, 15:23 -
Ultah ke-60, Ini Momen Terbaik dalam Karier Jose Mourinho
Editorial 27 Januari 2023, 12:58 -
Termasuk Phil Jones, 5 Pemain Manchester United yang Paling Flop
Editorial 27 Januari 2023, 06:18
KOMENTAR