Dulu Menangis di Pelukan Shin Tae-yong, Son Heung-min Punya Ambisi Besar di Piala Dunia 2022
Asad Arifin | 24 September 2022, 18:11
Bola.net - Son Heung-min menyambut Piala Dunia 2022 dengan semangat yang sangat tinggi. Kapten Timnas Korea Selatan itu bertekad untuk meraih hasil lebih baik dibanding pada edisi 2018 lalu bersama Shin Tae-yong.
Advertisement
Bomber Tottenham Hotspur itu sudah mempersiapkan Piala Dunia ketiganya. Dua Piala Dunia sebelumnya membuatnya menangis, dia menantikan Piala Dunia Qatar 2022 dengan penuh semangat.
"Piala Dunia selalu menjadi panggung yang menakutkan. Hanya ada lawan yang lebih kuat dari kami. Ini bukan kompetisi untuk siapa pun," kata Son Heung-min. "Tapi ini festival di seluruh dunia. Anda harus tahu bagaimana menikmatinya," katanya dikutip dari xportsnews.com.
“Saat bermain di dua Piala Dunia, saya langsung menghadapi tekanan. Ada pemain muda, dan ada pemain yang sudah lama bermain di luar negeri. Saya pikir ini penting." Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Advertisement
Momen Son Heung-min Menangis di Pelukan Shin Tae-yong
Dalam persiapan untuk Piala Dunia 2014 di Brasil, pelatih Gwang-rae Cho dan pelatih Choi Kang-hee memimpin babak penyisihan. Hong Myung-bo mengambil alih putaran final Piala Dunia dan hasilnya adalah bencana.
Piala Dunia 2018 di Rusia tidak berbeda. Uli Stilike mengambil alih dan melaju ke babak kualifikasi kedua, tetapi akhirnya mengalami badai di babak kualifikasi terakhir, dan Shin Tae-yong mengambil alih sebagai petugas pemadam kebakaran dan memimpin tim nasional ke putaran final.
Kemenangan atas Jerman 2-0 merupakan pencapaian yang luar biasa. Saat itu, Son mencetak satu gol. Namun, hasil itu hanya cukup untuk memulangkan Jerman. Korea pun tak lolos dari babak penyisihan grup.
Laga itu menjadi satu di antara momen paling dramatis dalam ajang tersebut. Son pun tak kuasa menahan air mata setelah timnya menang 2-0, namun tetap gagal ke fase gugur.
Pengalaman Baru
Perbedaan antara dua Piala Dunia sebelumnya, tahun ini mereka akan bertanding pada musim dingin. Karena itu, para pemain di sebagian besar liga Eropa harus menghentikan sementara aktivitas di Liga.
Ini akan menjadi pertama kalinya bagi para pemain Eropa untuk mengalami apa yang dialami para pemain K-League sebelumnya.
"Semua pemain diberikan lingkungan yang sama dalam kompetisi. Jika waktu persiapan selama sebulan atau tiga minggu di kompetisi terakhir menarik, saya pikir saya akan tega mempersiapkan diri dengan tergesa-gesa. kali ini. Saatnya bernafas. Tidak banyak, jadi Anda harus mempersiapkan diri dengan baik. Semua tim sama saja."
Disadur dari Bola.com: Wiwig Prayugi, 21 September 2022
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kisah Byron Moreno, Wasit Paling Kontroversial di Piala Dunia 2002
Piala Dunia 22 September 2022, 18:08 -
Piala Dunia 2010: Aksi Terakhir Park Ji-sung
Piala Dunia 5 September 2022, 13:13 -
Kiprah Tim Asia di Piala Dunia 1998: Hancur Lebur!
Piala Dunia 29 Agustus 2022, 20:29 -
Beda Nasib Jepang dan Korea Selatan Selaku Tuan Rumah Piala Dunia 2002
Piala Dunia 25 Agustus 2022, 19:28
LATEST UPDATE
-
Imam Sudjarwo Kembali Dipercaya Jadi Ketua PP PBVSI
Voli 21 Maret 2023, 19:36 -
Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor BRI Liga 1 2022/2023
Bola Indonesia 21 Maret 2023, 19:25 -
Mau Harry Kane? Man United Harus Mau Pecah Rekor Transfer
Liga Inggris 21 Maret 2023, 18:28 -
Ditolak De Jong, Manchester United Kejar Gelandang Timnas Portugal Ini?
Liga Inggris 21 Maret 2023, 17:56 -
Manchester United Putuskan Mundur dari Transfer Tammy Abraham?
Liga Inggris 21 Maret 2023, 17:46
KOMENTAR