Perlu Diketahui, Ini Lima Perbedaan Hand Sanitizer dan Disinfektan
Dimas Ardi Prasetya | 29 Maret 2020, 22:01
Bola.net - Hand Sanitizer dan Disinfektan belakangan menjadi sering digunakan oleh masyarakat dalam usaha untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona covid19.
Advertisement
Virus corona ini telah menyebar ke ratusan negara. Di Indonesia, Covid19 ini juga telah menyebar kemana-mana.
Virus corona ini sendiri bisa menyebar akibat kontak langsung seperti berjabat tangan. Bisa juga akibat Covid19 itu menempel ke benda-benda dan kemudian tersentuh oleh seseorang.
Tindakan pencegahan penularan virus dapat dilakukan dengan menggunakan hand sanitizer dan disinfektan. Memang, kedua cairan ini memiliki fungsi yang sama yakni dapat membunuh kuman, bakteri, dan virus.
Akan tetapi, terdapat beberapa perbedaan mendasar yang perlu diketahui agar Anda tidak salah dalam memanfaatkannya. Berikut rangkuman 5 perbedaan dari hand sanitizer dan cairan disinfektan.
Advertisement
Istilah
Pada dasarnya, hand sanitizer dan cairan disinfektan memiliki istilah yang sama yakni campuran bahan-bahan kimia yang dapat membunuh mikroorganisme seperti kuman, bakteri, dan virus yang dapat merugikan dengan bertahan hidup dan bereproduksi di dalam sel makhluk hidup lainnya.
Namun, secara istilah hand sanitizer lebih merujuk pada tindakan untuk melakukan sterilisasi pada anggota tubuh yang rentan menjadi sumber bakteri yaitu tangan.
Sedangkan istilah disinfektan lebih erat kaitannya dengan menjauhi infeksi yang dapat dilakukan oleh bakteri, virus, dan kuman yang menempel pada benda-benda di sekitar manusia. Kemudian, virus tersebut dapat menyebar dan menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh manusia.
Bahan
Dilansir oleh Liputan6, bahan yang digunakan untuk membuat disinfektan tersebut berbeda dengan bahan yang terkandung di dalam hand sanitizer. Pada umumnya, cairan disinfektan menggunakan bahan-bahan kimia berupa senyawa chlorin, hydrogen peroksida, creosote, dan alkohol.
Tidak hanya itu, pada dasarnya disinfektan memiliki kandungan biosida yang cukup tinggi dibandingkan dengan hand sanitizer.
Sedangkan, hand sanitizer merupakan cairan pembunuh bakteri yang mengandung alkohol yang lebih banyak dibandingkan dengan cairan disinfektan yakni antara 60 hingga 100 persen, etanol, gliserol, dan hydrogen peroksida serta beberapa bahan kimia tambahan yang dapat membantu melembabkan kulit.
Advertisement
Manfaat
Berdasarkan istilahnya, hand sanitizer adalah cairan pembunuh kuman, bakteri, dan virus yang menempel sementara pada anggota tubuh manusia seperti tangan. Jadi, hand sanitizer hanya dapat digunakan pada manusia untuk sebagai antiseptik pencegah bakteri, kuman, dan virus.
Pada umumnya hand sanitizer tidak efektif digunakan untuk membunuh bakteri yang menempel pada permukaan benda. Sebab, hand sanitizer hanya bersifat antiseptik dimana hanya efektif apabila diaplikasikan pada anggota tubuh.
Merujuk pada istilah disinfektan, maka cairan ini lebih digunakan untuk kuman, bakteri, dan virus yang tidak menghinggapi makhluk hidup sebagai tempat tinggalnya sementara, melainkan pada permukaan benda.
Oleh karena itu, cairan disinfektan memiliki manfaat yang berbeda dengan hand sanitizer. Cairan disinfektan hanya dapat digunakan untuk mematikan kuman, bakteri, dan virus yang menempel pada permukaan benda yang ada di sekitar Anda.
Cara Penggunaan
Cara menggunakan hand sanitizer yaitu ambil 2 hingga 3 tetes cairan hand sanitizer pada telapak tangan. Setelah itu, aplikasikan pada seluruh permukaan tangan yang meliputi telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, serta punggung jari secara merata.
Berbeda, cairan disinfektan dapat dimanfaatkan untuk membunuh kuman, bakteri, dan virus dengan disemprotkan pada benda-benda yang sering tersentuh. Hindari menyemprotkan cairan disinfektan pada anggota tubuh ataupun bio organisme lainnya.
Cairan disinfektan dapat disemprotkan dua kali sehari. Semprotkan pada permukaan benda seperti gagang pintu, toilet, saklar lampu, meja, kursi, dan lain sebagainya.
Hindari menyemprotkan cairan disinfektan secara langsung pada makhluk hidup. Karena justru dapat memicu gangguan kesehatan. Maka, akan lebih baik untuk menggunakan alat pelindung seperti masker, kacamata khusus, dan sarung tangan plastik sebelum menyemprotkan cairan disinfektan pada permukaan benda di sekitar Anda.
Advertisement
Waktu Penggunaan
Terdapat beberapa waktu yang tepat untuk menggunakan hand sanitizer. Hand sanitizer dapat digunakan pada waktu-waktu yang penting seperti setelah melakukan aktivitas, sebelum makan, setelah makan, setelah buang air kecil dan besar, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, Anda dapat mengaplikasikan hand sanitizer tersebut sesering mungkin untuk menghindari kuman, bakteri, dan virus menempel lebih lama di tangan Anda.
Namun, akan lebih baik jika Anda sering mencuci tangan menggunakan sabun untuk membunuh kuman dengan efektif dibandingkan dengan hand sanitizer. Sebab, kandungan alkohol yang tinggi disinyalir dapat membuat tangan Anda kering, kasar, alergi, dan bahkan gangguan kesehatan pada permukaan kulit.
Di sisi lain, penggunaan cairan disinfektan yang disemprotkan pada permukaan benda dapat dilakukan cukup dua kali dalam sehari. Semprotkan pada saat sebelum memulai aktivitas yakni pada pagi hari dan setelah melakukan aktivitas yakni pada sore hari.
Disadur dari: Merdeka.com/Penulis Mutia Anggraini
Published: 27 Maret 2020
Baca Juga:
- Kampanye Cegah Persebaran Virus Corona, PSSI Luncurkan Video
- Mantan Kiper Barcelona Positif Terinfeksi Virus Corona, Sang Istri Berharap Pertolongan Allah
- Pemain Akademi Atletico Madrid Meninggal Dunia di Tengah Wabah Virus Corona
- Desak Premier League Musim Ini Dibatalkan, Legenda MU Minta Fans Liverpool Legawa
- Man City Sulap Etihad Stadium Jadi Pangkalan Tenaga Medis untuk Lawan Virus Corona
- Virus Corona: Kemenpora Tetapkan 5 Protokol Olahraga Indonesia
- Serie A Sempat Biarkan Pemain Terekspos Virus Corona, Ini Penjelasan Diego Godin
- Andai Sepak Bola Dilanjutkan, Liverpool Akan Lawan Barcelona Sabtu Kemarin
- Krisis Virus Corona, Shevchenko Jadi Ingat Chernobyl
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kiper Muda Arema FC Ikut Perangi Virus Corona
Bolatainment 29 Maret 2020, 21:50 -
Kampanye Cegah Persebaran Virus Corona, PSSI Luncurkan Video
Bola Indonesia 29 Maret 2020, 20:47 -
Pemain Akademi Atletico Madrid Meninggal Dunia di Tengah Wabah Virus Corona
Liga Spanyol 29 Maret 2020, 17:55
LATEST UPDATE
-
Aleix Espargaro Sebut Ulah Marc Marquez Bisa Akhiri Karier Miguel Oliveira
Otomotif 27 Maret 2023, 13:39 -
Profil Tim dan Daftar Pemain Slovakia di Piala Dunia U-20 2023
Piala Dunia 27 Maret 2023, 13:38 -
Starting XI Arsenal saat Debut Mesut Ozil, Ada yang Masih Ingat?
Liga Inggris 27 Maret 2023, 13:30 -
Jadwal Lengkap Kualifikasi Euro 2024
Piala Eropa 27 Maret 2023, 13:30 -
Profil Tim dan Daftar Pemain Inggris di Piala Dunia U-20 2023
Piala Dunia 27 Maret 2023, 13:27 -
6 Pemain Bayern Munchen yang Punya Masalah dengan Julian Nagelsmann
Bundesliga 27 Maret 2023, 13:26 -
Jadwal Siaran Langsung BRI Liga 1 2022/2023 di Indosiar Hari Ini
Bola Indonesia 27 Maret 2023, 13:23 -
Profil Tim dan Daftar Pemain Prancis di Piala Dunia U-20 2023
Piala Dunia 27 Maret 2023, 13:17 -
Jadwal Lengkap BRI Liga 1 2022/2023
Bola Indonesia 27 Maret 2023, 13:16 -
Jorge Martin: Cerita Lama, Bukan Pertama Kali Marc Marquez Tabrak Rider Lain
Otomotif 27 Maret 2023, 13:09
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain yang Gagal Bersinar usai Cabut dari MU, Pogba Cedera Terus
Editorial 27 Maret 2023, 10:54 -
Daftar Pelatih yang Sudah Dipecat pada Musim 2022/2023
Editorial 27 Maret 2023, 07:24 -
6 Kandidat Pengganti Antonio Conte di Tottenham
Editorial 27 Maret 2023, 06:24 -
5 Klub yang Bisa Ditangani Julian Nagelsmann Setelah Dipecat Bayern Munchen
Editorial 27 Maret 2023, 05:09 -
4 Mantan Pemain AC Milan yang Memperkuat Klub Premier League 2022/2023
Editorial 24 Maret 2023, 15:38
KOMENTAR