Kembali ke pertanyaan awal, kenapa Borini disukai banyak pelatih. Pada musim pertamanya di Milan, dia tampil dalam 24 laga, 13 di antaranya sebagai pemain pengganti. Dia menciptakan empat gol dan enam assist. Menurut Whoscored, ratingnya mencapai 6,59 di Seri A bahkan sampai 7,01 di Europa League. Pada musim kedua, dia tampil dalam 13 laga dengan tiga gol dan dua assist.
Kelebihan Fabio Borini, pertama adalah versatilitasnya. Dia pemain serbabisa yang mungkin hanya tidak pernah menempati posisi bek sentral dan kiper selama di Milan. Pelatih manapun akan suka dengan pemain serbabisa.
Pada awal-awal musim di Milan, Borini pernah bermain sebagai bek kanan, ketika Conti, Abate maupun Calabria tidak bisa bermain. Dia pernah pula sekali sebagai bek kiri. Dia pernah menjadi sayap kanan maupun sayap kiri. Sekarang di era Giampaolo dia dipasang sebagai midfielder di posisi kanan. Artinya dalam beberapa laga pramusim, dia sudah menyisihkan Franck Kessie dan Rade Krunic yang seharusnya ada dalam pecking order.
Dengan kemampuan sebagai utility man, pelatih tak akan kesulitan dalam memilihnya ketika dalam situasi pergantian pemain. Itulah yang menjelaskan dia sering dipasang sebagai pemain pengganti.
Kemampuan supportnya pada posisi kosong juga aduhai. Lihat saja golnya ke gawang SPAL di musim pertama bareng Milan. Sebagai utility man, Borini juga menunjukkan workrate yang tidak mengecewakan. Borini tipikal pemain yang cuek sehingga dia jarang sekali mengalami pressure tinggi pada laga penting. “Tekanan? Saya lalui saja dengan mudah. Lakukan apa yang biasa saya lakukan. Saya nggak baca koran dan hidup seperti normal saja. Ketika pulang ke rumah, saya tinggalkan semua urusan pekerjaan.” Tingkahnya di lapangan juga menunjukkan kalau Lord ini memang sosok yang cuek banget.
Kegunaan Borini yang tidak kalah penting berikutnya adalah sebagai pemancing situasi set piece. Borini mengingatkan kita kepada kepada Filippo Inzaghi yang mudah jatuh begitu kesenggol. Tengok dalam pertandingan-pertandingan pramusim, banyak freekick didapatkan Milan karena Borini dilanggar, albeit posisinya menguntungkan atau tidak menguntungkan. Tetapi dalam situasi set piece, Milan akan sangat membutuhkan mengingat mereka punya banyak eksekutor bagus seperti Suso, Calhanoglu atau Lucas Biglia.
Tugas ketiga yang tidak kalah penting dinikmati Borini adalah, dia menjadi penerjemah dalam tim. Di Milan, ketika pemain datang dari banyak negara, kemampuan bahasa Inggris akan bisa mempertautkan banyak orang. Lama berada di Inggris, Borini mengaku jago bahasa Inggris.
Itulah alasan mengapa Borini sampai sekarang masih disukai pelatih.
Artikel ini ditulis oleh Magico Milan. Jika ingin baca tulisan-tulisan lain tentang Rossoneri, follow fanpage Magico Milan.