Pelatih PSG Thomas Tuchel. (c) AP Photo
Bola.net - Pada Senin (25/1/2021) kemarin, Chelsea secara resmi mengumumkan pemecatan Frank Lampard. Setelahnya beredar kabar bahwa klub raksasa Inggris tersebut ingin menjadikan Thomas Tuchel sebagai penggantinya.
Menurut laporan Sky Sports, Roman Abramovic selaku pemilik Chelsea telah memberinya kontrak berdurasi 18 bulan. Perjanjian tersebut juga mencantumkan opsi perpanjangan selama satu tahun setelahnya.
Tuchel tidak memiliki klub semenjak dipecat PSG beberapa bulan yang lalu. Fakta tentang dirinya tidak terbatas sampai di situ saja. Berikut ini sederet informasi yang perlu diketahui dari Thomas Tuchel disadur dari Give Me Sport dan the Sun.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
1 dari 10 halaman
Menimba Ilmu di Bangku Kuliah
Tuchel gantung sepatu pada 1998, namun baru memulai karir kepelatihannya sembilan tahun kemudian. Di masa jeda yang cukup panjang itu, ia memutuskan untuk menimba ilmu dan mendapatkan gelar di bidang Administasi Bisnis.
2 dari 10 halaman
Pensiun Dini
Tuchel menjadi salah satu pemain yang harus mengakhiri karirnya lebih cepat dari biasanya. Pada usia 24 tahun, pria berkebangsaan Jerman tersebut memutuskan gantung sepatu.
Keputusan itu diambil ketika Tuchel sedang memperkuat klub yang bermain di kasta ketiga sepak bola Jerman, SSV Ulm. Dia mengalami cedera serius yang memaksanya mengakhiri karir bermainnya lebih cepat.
3 dari 10 halaman
Jadi Model di New York
Pada tahun 2017, Tuchel menunjukkan kemampuannya dalam dunia model. Ia terlihat berpose untuk majalah pria Jeman, ZEITMagazin MANN.
Tuchel tidak punya pekerjaan pada saat proses pengambilan gambar dilakukan di New York, Amerika Serikat. Kala itu, ia baru saja dipecat oleh Borussia Dortmund beberapa hari usai menjuarai DFB-Pokal.
4 dari 10 halaman
Pernah Menolak Bayern Munchen
Kesempatan melatih klub sebesar Bayern Munchen bukanlah sesuatu yang kerap muncul di dunia sepak bola. Meski begitu, Tuchel dengan berani menolak penawaran dari klub raksasa Bundesliga tersebut.
Keputusan itu diambil bukan semata-mata karena loyalitas Tuchel terhadap klub yang pernah ia latih, Dortmund. Tapi pada waktu itu, ia sudah meyakinkan diri untuk bergabung dengan PSG.
5 dari 10 halaman
Pernah Menjadi Bartender
Bermain di kasta bawah dunia sepak bola takkan membuat saldo dalam rekening gemuk. Untuk menambah uang untuk kebutuhan sehari-hari, Tuchel sampai harus melakukan pekerjaan sampingan dengan menjadi bartender.
6 dari 10 halaman
Jasa Ralf Rangnick
Kalau ada satu sosok yang patut mendapatkan ucapan terima kasih dari Tuchel, dia adalah Ralf Rangnick. Pria berusia 62 tahun itu meyakinkan Tuchel untuk menjadi pelatih akademi VfB Stuttgart. Mario Gomez dan Holger Badstuber merupakan hasil didikannya.
7 dari 10 halaman
Idola Jurgen Klopp
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, merupakan salah satu sosok yang mengidolakan Tuchel. "Pelatih yang fantastis," katanya, dikutip dari Get Football News France.
"Anda bisa melihat pengarunya, itu mengubah gaya bermain mereka, bagaimana mereka bermain, formasi yang berbeda dan hal semacamnya. Saya mengenal banyak orang yang pernah bekerja dengan dia, mereka sangat menghormatinya, ucap Klopp.
8 dari 10 halaman
Bersinar di Mainz
Nama Tuchel mulai ramai dibicarakan ketika dirinya melatih klub asal Jerman, Mainz, pada tahun 2009 hingga 2014. Tuchel menghasilkan banyak talenta muda yang pernah terlintas di kuping penggemar Premier League, seperti Lewis Holtby dan Christian Fuchs.
9 dari 10 halaman
'Lingkar' Thomas Tuchel
Semasa menukangi PSG, Tuchel memiliki sekelompok orang yang membantunya. Mereka terdiri atas analis video, asisten pelatih, seorang pelatih kebugaran serta spesialis tendangan bebas. Apakah Tuchel akan membawa mereka di Cheslea?
10 dari 10 halaman
Masalah dengan PSG
Tuchel menjadi sosok yang membantu PSG mencapai babak final Liga Champions pada musim kemarin. Namun, selang beberapa bulan kemudian, ia dipecat untuk digantikan oleh Mauricio Pochettino.
Menurut laporan, ia mengalami permasalahan dengan direktur klub, Leonardo. Dalam wawancaranya, Tuchel juga pernah berkata bahwa dirinya merasa seperti seorang politisi selama memperkuat Les Parisiens.
(Give Me Sport)